Bingung Mau Posting Apa?

Bingung Mau Posting Apa? : pada artikel kali ini saya bingung mau posting apa, akhirnya saya posting yang berjudul Bingung Mau Posting Apa?.

Mungkin dengan adanya posting yang berjudul Bingung Mau Posting Apa? temen temen bisa membantu saya untuk posting yang sangat bermanfaat bagi netter dan yang lain.

Jika temen temen tidak kebertan, silahkan temen berkomentarlah dibawah untuk postinga saya selanjutnya oke temen. dan di bawah ini cuma ada beberapa iformasi tentang blog yang menerangkan web hosting yang berjudul Anekahosting.com web hosting murah terbaik di indonesia, bila anda berminat untuk menyewa, silahkan anda kunjungi.

mungkin hanya ini saja yang bisa saya share untuk anda, terima kasih
Baca Selengkapnya » Bingung Mau Posting Apa?

Meresapi Berbisnis Dalam Islam

Akhir pekan lalu, saat merapikan buku-buku koleksi yang terserak, saya menemukan sebuah sebuah buku berbahasa Arab dengan kertas isi berwarna putih (alias bukan kitab kuning). Di sampul, tertulis judul “Tafsir Ayat Al-Ahkaam” atau tafsir ayat-ayat tentang hukum.

Buku karya Muhammad Ali Ash Shabuny ini saya buka-buka dengan hati-hati. Maklum buku lawas, kira-kira saya peroleh hampir 20 tahun silam. Begitu lama tak menyentuhnya. Dari daftar isi, perhatian saya langsung tersita ke sebuah bab yang khusus membahas riba.

Saya langsung ke halaman awal bab riba. Riba, menurut buku itu, adalah “ziyadah mutlaqah” alias tambahan yang pasti alias dimutlakkan. Sambil membaca cepat, saya lantas teringat fatwa Majelis Ulama Indonesia yang mengharamkan bunga bank, yang mutlak sekian persen per tahun, karena tergolong riba.

Fatwa MUI memang bukan hukum, melainkan kesepakatan ulama sehingga boleh diikuti atau tidak. Setidaknya jadi penuntun. Tapi di luar itu, saya pun merasakan, mengapa Islam (sebagaimana banyak tertera pada fiqh muamalah) memiliki sistem hubungan bisnis. 

Islam tidak hanya melarang perolehan bunga atau riba, tapi juga menyediakan solusi mendapatkan yang baik, yang sesuai syariah.

Dalam hubungan bisnis, solusi yang dikenal adalah mudharabah dan musyarakah. Keduanya sama-sama berpijak pada bagi hasil (berbagi keuntungan yang diperoleh), namun berbeda dalam hal memandang kerugian.

Pada sistem mudharabah, pihak pemberi modal disebut dengan shahib al-maal, sedangkan pihak penerima modal disebut mudharib. Sejumlah literatur menyebutkan, model ini pernah dipraktikkan oleh Nabi Muhammad saat berbisnis dengan Khadijah. Muhammad bertindak sebagai mudharib, sementara Khadijah — yang menyerahkan domba-dombanya kepada Muhammad untuk dijual — sebagai shahibah al-maal.

Dalam hubungan bisnis ini, seandainya terjadi kerugian, maka yang menanggung adalah shahib al-maal. Tapi dengan catatan, jika kerugian akibat kelalaian atau ulah penyimpangan yang dilakukan oleh mudharib, maka dia pun ikut menanggung.

Sementara jika ada keuntungan, maka diterapkanlah pola bagi hasil sesuai kesepakatan awal. Misalnya, 70:30 antara pemberi modal dan penerima modal. Kata kuncinya adalah kesepakatan awal, sehingga kedua belah pihak sama-sama rela menerima rasio bagi hasil (yang tentu memperhitungkan risiko bisnis).

Pada sistem lainnya, yaitu musyarakah (arti harfiah: perserikatan), para pemberi modal adalah orang-orang yang terlibat dalam sebuah usaha (berserikat). Karena itu, baik keuntungan maupun kerugian yang didapat, akan ditanggung dan dinikmati bersama.

Khusus terkait keuntungan, tentu telah memperhitungkan seluruh biaya. Baik biaya operasional, produksi, maupun biaya lain yang lazim dalam bisnis. Tapi yang pasti, tidak boleh ada keuntungan mutlak yang ditetapkan di muka. 

Tak heran jika Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No. 08/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Pembiayaan Musyarakah bagian C ayat 2 berbunyi: “Setiap keuntungan mitra harus dibagikan secara proporsional atas dasar seluruh keuntungan dan tidak ada jumlah yang ditentukan di awal yang ditetapkan bagi seorang mitra.

Satu pesan moral yang begitu terasa dari fatwa MUI dan kitab tafsir ayat-ayat tentang hukum adalah, betapa bisnis dalam Islam berlandaskan saling percaya dan saling berbagi — baik untung maupun rugi.

Bagaimana bila diniatkan saja untuk sedekah?

Tentu saja sangat baik. Namun perlu diingat, sedekah bukanlah bisnis. Perbedaannya jelas: kita bersedekah demi berharap kerelaan Allah SWT  terhadap hambanya. Tidak ada pengharapan nilai keuntungan dalam konteks ini. Bahkan ada yang menafsirkan, justru pengharapan keuntungan dari sedekah bisa menghilangkan pahala sedekah itu sendiri.

Betapa indahnya keteraturan yang sudah diberikan jalannya dalam syariah. Mudah-mudahan setelah merapikan buku-buku lawas yang terserak, ketika itu saya berharap, pemahaman serta niat selalu dijaga.

Meresapi Berbisnis Dalam Islam, di bawah ini adalah artikel terkait bisnis yang lainnya : Korek Api Gas Fighter Indonesia dan Anekahosting.com Web Hosting Murah Terbaik di Indonesia.
Klik saja kalau anda memang menginginkan bisnis yang tidak ada ruginya
Baca Selengkapnya » Meresapi Berbisnis Dalam Islam

Makanan yang Harus Dihindari Agar Rambut Tetap Sehat


Makanan yang Harus Dihindari Agar Rambut Tetap Sehat, Sama halnya seperti tubuh, kesehatan rambut juga ditentukan dari apa yang Anda konsumsi tiap hari. Tidak hanya memerlukan perawatan dari luar, rambut yang kuat dan indah juga bisa didapat dengan menghindari beberapa makanan ini. Apa saja?
Mengonsumsi vitamin A terlalu sering dapat menyebabkan seseorang mengalami penipisan rambut.

Ikan yang mengandung banyak merkuri
Menurut ahli dermatologi asal Los Angeles, Jessica Wu, M.D, memakan terlalu banyak ikan merupakan salah satu penyebab masalah kerontokan rambut. "Beberapa ikan mengandung kadar merkuri yang tinggi dan itu bisa mengakibatkan rambut rontok," ujar Wu. Ia menjelaskan bahwa pasien-pasiennya mengonsumsi ikan, terutama sushi sebanyak empat hingga lima kali dalam seminggu. Ikan yang memiliki kadar merkuri tinggi antara lain, ikan makarel dan beberapa jenis ikan tuna.

Makanan manis
Makanan manis yang banyak mengandung gula tidak hanya berpengaruh buruk pada kesehatan tubuh, namun juga pada kesehatan rambut. Mengonsumsi makanan manis dapat mengakibatkan gula darah meningkat, sehingga tubuh harus terus memompa insulin. Hal itu ikut meningkatkan kadar androgen, hormon yang dapat membuat folikel rambut menyusut.

Vitamin A
Mengonsumsi vitamin A terlalu sering dapat menyebabkan seseorang mengalami penipisan rambut. Beberapa multivitamin biasanya tidak mengandung zat merugikan dalam jumlah yang membahayakan, namun hal ini mungkin bisa terjadi pada suplemen vitamin A. Sama halnya dengan perawatan yang memiliki efek samping, vitamin A yang dikonsumsi terlalu banyak dapat menimbulkan risiko rambut rontok. Konsultasikan dengan ahli kesehatan untuk mengetahui dosis vitamin A yang baik untuk Anda. 

Tidak mengonsumsi protein
Rambut yang sehat mengandung banyak protein. Oleh karena itu, orang yang melakukan diet tanpa protein cenderung lebih mudah alami kerontokan rambut. Bagi para vegetarian, perlu diingat bahwa protein tidak hanya bisa didapat dari daging, tetapi juga bisa ditemukan pada kacang-kacangan, tahu dan bayam. Makanan yang mengandung asam amino seperti brokoli dan gandum juga bisa memberikan manfaat yang sama sepeti protein.

Makanan yang digoreng
Makanan yang dimasak dengan melalui proses penggorengan dan mengandung lemak tinggi sebaiknya dihindari. Lemak jenuh kerap dikait-kaitkan dengan meningkatnya kadar testosteron yang dapat membuat rambut rontok. Rambut sehat membutuhkan lemak untuk tumbuh, tetapi yang diperlukan adalah asam lemak esensial. Selain itu, lemak jenuh juga berbahaya bagi kesehatan tubuh karena dapat mengakibatkan obesitas dan diabetes.

Artikel terpopuler dan terlengkap : Korek Api Gas Fighter Indonesia
Baca Selengkapnya » Makanan yang Harus Dihindari Agar Rambut Tetap Sehat